Mitos Tuberkulosis - Faniujangherbal.blogspot.com - Dari data WHO tahun 2016 menyebutkan jika Tuberkulosis (TB), penyakit menular akibat kuman Mycobacterium tuberculosis ini masih menempati peringkat ke-10 penyebab kematian tertinggi di dunia. Indonesia pun termasuk dalam 6 besar negara dengan kasus Tuberkulosis terbanyak.
Salah satu penyebab banyaknya penderita TB di indonesia ialah mitos yang terus berkembang. MItos ini membuat seseorang yang menderita TB enggan untuk mengingkapkan bahwa dirinya terjangkit TB sebab takut dikucilkan. Untuk mengatasinya memutus rantaian mitos dan menemukan penderita TUB untuk diobati.
Berikut beberapa mitos tentang Tuberkulosis :
Tuberkulosis merupakan penyakit turunan
Keturuanan atau gen dengan penyakit Tuberkulosis ini sama sekali tidak ada hubungannya. Tidak ada peran genetika dalam transmisi dan akuisi TB sebab penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Meskipun anggota keluarga ada yang sama terkena penyakit ini kemungkinan besar tertular melalui udara.
Tuberkulosis ditularkan melalui peralatan makan
Ketahuilah, TB tidak akan menular dengan kontak fisik seperti berpegangan tangan dan bersalaman, berbagi makanan dan minuman, serta menggunakan alat makn yang sama dengan penderita karena bakteri tidak akan menyebar ke peralatan makan. "Sebab penyakit yang menjangkiti paru-paru, maka bakteri hanya akan menjangkiti paru-paru dan hanya dapat ditularkan oleh lendir yang berasal dari paru-paru melalui batuk," Penjelasan oleh dr. Sepriani Timurtini Limbong, dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
TB ialah penyakit kutukan
Penyakit Tuberkulosis ini bukanlah penyakit kutukan, anggapan ini muncul karena TB sering menyerang keluarga sampai beberapa generasi. Padahal ini terjadi sebab penularan TB memang melalui udara sehingga besar kemungkinan yang akan terjangkit adalah mereka yang tinggal dalam jarak dekat seperti keluarga. Penderita TB tidak perlu malu mengakui penyakitnya karena takut dikucilkan dari masyarakat. Menyembunyikan TB justru bisa mengganggu siklus pengobatan dan memperlambat pemulihan.
TB adalah penyakit kelas soisal rendah
Tidak ada pengaruhnya miskin ataupun kaya pada penyakit TB ini, Karena penyakit ini menular kepada siapa saja yang tertular melalui udara. Tetapi kurangnya ventilasi, lingkungan kumuh padat penduduk, buruknya kses dan perawatan kesehatan dan kekurangan gizi membuat orang lebih mudah terkena TB. Menurut kuintil indeks kepemilikan menunjukkan tidak ada perbedaan antara kelompok terbawah sampai dengan menengah atas, dari Survei Prevalensi Tuberkulosis 2013-2014 oleh Kemenkes RI menggambarkan sakit akibat TB menurut. Itu artinya, risiko TBC dapat terjadi pada hampir semua tingkatan sosial ekonomi.
Ketahui pengobatan tuberkulosis terbaik klik disini.
Itulah beberapa penjelasan mengenai mitos yang pada penyakit Tuberkulosis. Semoga bermanfaat.
Promo Fans^^poker :
ReplyDelete- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis