Faniujangherbal.blogspot.com - Dengan bau yang tajam dan kurang sedap, ternyata tak membuat jengkol disisihkan begitu saja. Justru, jengkol kerap diolah menjadi berbagai makanan lezat. Seperti semur jengkol, rendang jengkol, sambal goreng jengkol, dan jengkol balado. Hingga tidak heran, banyak orang yang ketagihan menyantap olahan jengkol ini. Disini siapa pecinta jengkol?
Walaupun demikian, konsumsi jengkol yang berlebihan juga bisa mengganggu kesehatan tubuh. Terutama bila jengkol dikonsumsi ketika hendak menjalankan puasa, mengingat sajian lezat dari jengkol menjadi pilihan sejumlah orang untuk disantap saat sahur di bulan Ramadhan.
Diketahui menurut dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK, mengonsumsi jengkol saat sahur sangat tidak disarankan sebab bisa membuat tubuh kita dehidrasi saat menjalankan puasa seharian. Efek diuretik pada jengkol akan membuat kita sering buang air kecil, sehingga bisa menyebabkan berkurangnya cairan di dalam tubuh.
Bahkan sifat diuretik tersebut, mengharuskan konsumsi jengkol diimbangi juga dengan asupan minum yang cukup banyak. Sehingga kandungan glycosyl acid dan diuretik pada jengkol larut dan tidak mengganggu saluran kemih pada tubuh.
Namun, asupan cairan tersebut tentunya tidak bisa dilakukan secara maksimal, mengingat kita menjalankan puasa selama seharian yang mungkin bahkan akan menambah efek dehidrasi pada tubuh.
dr. Jovita juga menjelaskan bahwa segala jenis makanan dan minuman diuretik tidak disarankan untuk dikonsumsi saat sahur, bahkan harus dihindari.
Sejalan dengan hal ini, jengkol juga sebaiknya tidak dikonsumsi ketika buka puasa tuba. Pasalnya, tubuh kita memerlukan asupan cairan pengganti yang sudah hilang setelah berpuasa seharian.
Beliau juga menambahkan "bila tetap ingin mengonsumsi jengkol saat buka puasa, bisa diimbangi dengan minum air yang banyak dan tetap membatasi jumlah jengkol yang dikonsumsi"
Demikianlah pembahasan mengenai cara konsumsi jengkol di saat puasa. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat.
No comments:
Post a Comment